Sabtu, 17 Oktober 2009

Istilah halalbihalal

Oleh: Ahmad Idris Ibn Alchasbiy

Istilah halalbihalal (menulisnya digandeng jangan dipisah-pisah), meskipun kedengarannya seperti istilah arab, sebenarnya 'asli' indonesia. Meski bahan bakunya (halal dan bi) dari arab orang Indonesialah yang merakitnya sendiri.
Di arab sendiri dalam kamus- kamus arab atau percakapan sehari-hari istilah halal bihalal termasuk pengertiannya tidak ada dan tidak dikenal.
Istilah halalbihalal dan pengertiannya memang khas Indonesia. Menurut KBBI, halalbihalal adalah acara maaf-memaafkan pada hari lebaran.
Ini tradisi yang baik sekali yang hanya dijumpai di Indonesia, meskipun sayang kini sudah mengalami degradasi.
Tradisi maaf-memaafkan di hari lebaran setelah puasa Ramadhan ini merupakan salah satu bukti kearifan para pendahulu-pendahulu kita yang pertama-tama mentradisikannya.
Dulu, sebelum orang terlalu sibuk sepeti sekarang, apabila datang lebaran, setelah shalat 'id, masyarakat saling mengunjungi dan saling meminta maaf.
Saya masih sempat menyaksikan orang-orang tua dulu meminta maaf kepada sahabat, kerabat, atau saudara mereka dengan penyesalan yang rinci agar mendapatkan pemaafan. Bukan hanya meminta maaf tapi juga meminta halal apabila ada hak Adami yang termakan atau terpakai baik disengaja ataupun tidak disengaja.
Merreka yang diminta maaf atau yang diminta halal, biasanyua dengan mudah memberikannya sambil balik meminta yang sama.
Mereka saling memaafkan dan saling menghalalkan. Halalbihalal.
Para pendahulu yang mentradisikan tradisi mulia ini pasti tahu bahwa Rosulullah SAW menjamin mereka yang berpuasa di bulan Ramadha semata-mata hanya karena iman dan ingin mencari pahala Alloh, akan diampuni dosa-dosa mereka yang sudah-sudah.
"Man shaama Ramadhaana iimanan wahtisaaban, ghufira lahu ma tqoddama mindzanbihi" (Hadis shahih Muttafaq 'alaih dari sahabat Abu hurairah r.a)
Hebatnya, para pendahulu itu juga tidak lupa bahwa selain dosa hamba kepada Tuhannya, masih ada satu dosa lagi yang justru lebih perlu diperhatikan; yaitu dosa hamba kepada sesamanya.
Dibanding dosa kita kepada Alloh, dosa kita kepada sesama sebenarnya jauh gawat kenapa? Karena Alloh, seperti kita ketahui, Maha pengampun dan suka mengampuni.
Sementara manusia tidak demikian. Manusia sulit. Padahal dosa kita tidak akan diampuni sebelumyang bersangkutan memaafkan.
Tanggungan kita kepada sesama akan tetap menjadi tanggungan kita, sebelum yang bersangkutan menghalalkannya.
Rasululloh SAW berpesan agar apabila diantara kita ada yang mampunyai kesalahan kepada seseorang, apakah menyangkut kehormatannya atau apa,hendaklah dimintakan halal ssekarang juga sebelum uang dinar ddan dinar tidak ada lagi gunanya; jika (tidak)bila dia mempunyai amal saleh, nanti akan diambil dari amalnya itu seukur kesalahannya dan bila tidak memiliki kebaikan, akan diambil dari dosa-dosa orang yang disalahinya dan dibebankan kepadanya "Man kaanat lahu madzlumatun liahadin min 'irdihi au syai-in falyatahallahuminhu alyauma qola an laa yakuunadiinarun, walaa dirhamun; inkaana lahu 'amalun shaalihun ukhidza minhu biqadri madzlumatihi, wain lam takun lahu hasanaatun ukhidzamin syyiaati shaahibihi fahumila 'alaihi." (HS riwayat dari Imam bukhari dari sahabat Abu Hurairah r.a)
Marilah kita ingat-ingat apakah kita pernah menyakiti sesama. Mungkin kita pernah tidak sengaja mengucapkan kata-kata yang melukai saudara kita. Kadang-kadang, karena kita merasa berniat baik, menegur kawan untuk memperbaikinya, lalu kita mengabaikan kesantunan bicara kita dan menyingguna perasaan kawan-kawan kita itu. Mungkin kita sudah berhati-hati, tapi tetap sajaada sikap yang membuat orang lain sakit hati. Maka adalah bijaksana, apabila dalam kesempatan lebaran ini-setalah mengharap dosa- dosa kita kepada Alloh diampuni- kita memerlukan meminta maaf dan maminta halal terutama kepada merekayang kita perkirakan pernah kita salahi.
Saya sendiri dalam kesempatan ini juga ingin menyampaikan tahniah 'id kepada semua teman-teman dan dengan kerendahan hati memohon maaf lahir batin atas segala kekhilafan dan kesalahan saya. 'idun sa'ied, a'aadahullohu 'alaikum bissaaadati walkhairi warrafahiyah wakullu 'aamin waantum bikhair.
SEMOGA KUMPULAN KUMPULAN ARTIKEL INI MENAMBAH KETAQWAAN KITA KEPADA ALLOH SWT
TOP-RATING

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar anda mencerminkan sikap anda