Kamis, 03 Desember 2009

GusMus dalam puisinya berjudul SELAMAT TAHUN BARU

Kawan sudah tahun baru lagi
Belum juga tibakah saatnya kita menunduk memandang diri sendiri
Bercermin firman Tuhan,sebelum kita dihisabNya
Kawan siapakah kita ini sebenarnya?
Muslimkah,mukminin,muttaqin,
kholifah Alloh,umat Muhammadkah kita?
Khoirul ummatinkah kita?
Atau kita sama saja dengan makhluk lain atau bahkan lebih rendah lagi.
Hanya budak perut dan kelamin
Iman kita kepada Alloh dan yang ghaib Rasanya lebih tipis dari uang kertas ribuan Lebih pipih dari kain rok perempuan
Betapapun tersiksa ,kita khusyuk didepan masa
Dan tiba tiba buas dan binal disaat sendiri bersamaNya
Syahadat kita rasanya lebih buruk dari bunyi bedug,atau pernyataan setia pegawai rendahan saja.
Kosong tak berdaya.
Shalat kita rasanya lebih buruk dari senam ibu ibu
Lebih cepat dari pada menghirup kopi panas dan lebih ramai daripada lamunan 1000 anak pemuda.
Doa kita sesudahnya justru lebih serius Memohon enak hidup didunia dan bahagia disurga.
Puasa kita rasanya sekedar mengubah jadwal makan minum dan saat istiraht,tanpa menggeser acara buat syahwat,ketika datang rasa lapar atau haus,
Kita manggut manggut ..oh beginikah rasanya dan kita sudah merasa memikirkan saudara saudara kita yang melarat.
Zakat kita jauh lebih berat terasa dibanding tukang becak melepas penghasilanya untuk kupon undian yang sia sia,
Kalaupun terkeluarkan,harapanpun tanpa ukuran Upaya upaya Tuhan menggantinya lipat ganda.
Haji kita tak ubahnya tamasya menghibur diri,mencari pengalaman spiritual dan material,membuang uang kecil dan dosa besar
Lalu pulang membawa label suci Asli made in saudi "HAJI"
Kawan lalu bagaimana dan seberapa lama kita bersamaNya,
atau kita justru sibuk menjalankan tugas mengatur bumi seisinya,
mensiasati dunia khalifahnya,
Kawan tak terasa kita semakin pintar,mungkin kedudukan kita sebagai khalifah mempercepat proses kematangan kita paling tidak kita semakin pintar berdalih,
kita perkosa alam dan lingkungan demi ilmu pengetahuan,
kita berkelahi demi menegakkan kebenaran,mengacau dan menipu demi keselamatan,
memukul,mencaci demi pendidikan,
Berbuat semaunya demi kemerdekaan
Tidak berbuat apa apa demi ketentraman
Membiarkan kemungkaran demi kedamaian Pendek kata demi semua yang baik halallah sampai yang tidak baik.
Lalu bagaimana para cendekiawan,seniman,mubaligh dan kiai sebagai penyambung lidah nabi.
Jangan ganggu mereka
Para cendekiawan sedang memikirkan segalanya
Para seniman sedang merenungkan apa saja
Para mubaligh sedang sibuk berteriak kemana mana
Para kiai sibuk berfatwa dan berdoa
Para pemimpin sedang mengatur semuanya
Biarkan mereka diatas sana
menikmati dan meratapi nasib dan persoalan mereka sendiri

GusMus dalam puisinya berjudul
SELAMAT TAHUN BARU
SEMOGA KUMPULAN KUMPULAN ARTIKEL INI MENAMBAH KETAQWAAN KITA KEPADA ALLOH SWT
TOP-RATING

Sabtu, 17 Oktober 2009

Ketika Kiai Saling Nyantri

Ketika Kiai Saling Nyantri
Adalah dua orang Kiai di Tanah Jawa yang sangat terkenal kealimannya pada awal abad ke-20 ,
yaitu Kiai Cholil Bangkalan (wafat 1925) yang merupakan gurunya kiai setanah Jawa bahkan se Nusantara. Kiai Hasyim Asy'ari, Kiai Wahab Hasbullah adalah di antara para muridnya.
Selain itu ada Kiai Muhammad Dahlan Jampes Kediri, seorang waliyullah yang menjadi guru para Kiai sezamannya dan yang menurunkan seorang ulama besar yaitu Kiai Ihsan Jampes penulis beberapa kitab seperti Sirajut Thalibin dan Manahijul Imdad yang terkenal di seluruh dunia.
Sebagai seorang ulama, maka semakin tinggi ilmunya semakin tawadlu sikapnya, walaupun usianya sudah lanjut dan kealimannya diakui semua ulama, maka tidak ada halangan bagi Kiai Dahlan untuk nyantri pada Kiai Cholil di Bangkalan Madura.
Meski telah belajar ke berbagai kiai terkemuka di seluruh pesantren di tanah Jawa, tetapi rasanya kurang lengkap bagi Kiai Dahlan kalau tidak berguru kepada kiai Cholil dan ingin diakui sebagai murid dari waliyullah ini.
Dengan meninggalkan pesantren dan santrinya berangkatlah Kiai Dahlan ke Bangkalan untuk nyantri kepada Kiai Cholil. Di sana diterima sebagai santri biasa, sehingga sempat menghuni pesantren itu beberapa bulan.
Setelah beberapa bulan berlangsung Kiai Cholil berkata kepada Kiai Dahlan agar segera pulang, sebab semua ilmu yang dimiliki sudah habis sudah diajarkan semua. Sebagai ketaatan pada guru maka setelah memperoleh ijazah dari Kiai kharismatik tersebut maka pulanglah Kiai Dahlan ke Pesantrennya,
kembali mengajar para santri. Betapa kagetnya Kiai Dahlan selang beberapa bulan kemudian Kiai Cholil datang ke pesantren Jampes Kediri dengan niat untuk berguru menjadi santri Kiai Dahlan, sebab ada beberapa ilmu penting yang belum dikaji Kiai Cholil dan ilmu itu hanya dimiliki Kiai Dahlan.
Setelah terjadi perbincangan lama, maka diterimalah Kiai Cholil sebagai santri mengkaji beberapa disiplin keilmuan di bawah bimbingan Kiai Dahlan.
Hubungan keduanya menjadi berbalik yang semula kiai Cholil menjadi guru sekarang diperlakukan sebagai muridnya.
Sementara Kiai Dahlan menjadi gurunya dan bertindak sebagai guru. Setelah beberapa bulan belajar di pesantren itu, maka Kiai Dahlan memangggil Kiai Cholil dan mengatakan bahwa saat ini jumlah santri baru yang mendaftar semakin banyak, sehingga kamar pondok tidak lagi mencukupi, karena itu Kiai Cholil dipersilahkan agar segera pulang biar kamarnya bisa untuk menampung santri baru. Setelah memproleh ijazah dari Kiai Dahlan, maka pulanglah Kiai Cholil Bangkalan ke Pesantrennya di Bangkalan. Dalam tradisi pesantren mencari ilmu memang tidak ada batasnya, meski telah lanjut usia, meski telah berada di puncak ketenaran.
Bagi para ulama ilmu bukanlah popularitas, tetapi sarana menuju ketakwaan. Ilmu yang tidak menambah ketakwaan hanyalah kehampaan, ilmu yang mendekatkan kepada Allah adalah ilmu yang benar- benar manfaat, migunani, karena itu akan terus dicari sepanjang hayat. (Abdul Mun'im DZ - Diceritakan Gus Irfan Masruhin, keluarga Kiai Ihsan Dahlan Jampes Kediri)
www.nu.or.id
SEMOGA KUMPULAN KUMPULAN ARTIKEL INI MENAMBAH KETAQWAAN KITA KEPADA ALLOH SWT
TOP-RATING

Qory Sandioriva, Putri Indonesia, dan Kontroversi Jilbab Yang Dilepas

Qory Sandioriva, Putri Indonesia, dan Kontroversi Jilbab Yang Dilepas

Inilah sebagian hal yang senantiasa terjadi di Indonesia kita tercinta ini sebagai negara Muslim terbesar di dunia.
Bahwa sebagian (besar) dari kita mungkin tak pernah menganggap bahwa perintah agama bisa diabaikan untuk kepentingan dunia yang tertentu.
Bahkan sangat jauh dari Islam.
Inilah sebuah potret jelas dari generasi muda kita.
Pemilihan Putri Indonesia 2009 sudah selesai. Dan Qory Sandioriva terpilih menjadi Putri Indonesia tahun ini.
Siapa Qory Sandioriva? Qory, 18 tahun, berasal dari Nanggroe Aceh Darussalam.
Sejak pertama kali diadakan pada tahun 2003, pada ajang ini, peserta dari NAD selalu mengenakan jilbab. Nah, kali ini, Qory tidak. Apa yang salah?
Mungkin tidak ada, karena seperti kita ketahui bahwa ajang seperti ini sudah sejak awal diadakan memang tidak dekat dengan nilai Islam.
Namun, yang mengherankan dari Qory Sandioriva adalah, ia menanggalkan jilbabnya untuk acara ini.
"Buat saya, rambut adalah mahkota keindahan wanita dan saya bangga dengan memperlihatkan keindahan tersebut. Tidak apa-apa kalau saya ingin memperlihatkannya. Saya melepas jilbab atas izin dari Pemda Aceh. Semoga keputusan saya bisa diterima."
begitu ujarnya di tabloid Wanita Indonesia Edisi 19-25 Oktober 2009. Pernyataan Qory itu ternyata membuat pemda yang bersangkutan meradang.
"Dia itu salah minta izin. Minta izin itu kepada Tuhan, kenapa tidak memakai jilbab, bukan kepada Pemda, karena keislaman itu bukan milik siapa-siapa, bukan milik Pemda, tapi milik Tuhan."
repet H. Abuh Mustafa Puteh, Ketua MUI Aceh Utara, masih di tabloid yang sama. Ketika hal ini bergulir semakin runcing dan panas dan memicu kontroversi, Qory buru-buru meralat bahwa mahasiswa Universitas Indonesia ini sehari-hari memang tidak mengenakan jilbab.
Sekarang, apakah ada beda dan artinya, ajang Putri Indonesia ini bagi masyarakat Aceh yang diklaim sebagai Serambi Mekkah? (sa)

SEMOGA KUMPULAN KUMPULAN ARTIKEL INI MENAMBAH KETAQWAAN KITA KEPADA ALLOH SWT
TOP-RATING

Siapakah Akwat Sejati

Siapakah Akwat Sejati???
Suatu hari aisyah kecil bertanya pada ayahnya,
"Abi ceritakan padaku tentang Akhwat sejati?".
Sang ayah pun menoleh sambil kemudian tersenyum: Anakku... Seorang akhwat sejati bukanlah dilihat dari kecantikan paras wajahnya, tetapi dilihat dari kecantikan hati yang ada di baliknya.
Akhwat sejati bukan dilihat dari bentuk tubuhnya yang memesona, tetapi dilihat dari sejauh mana ia menutupi bentuk tubuhnya.
Akhwat sejati bukan dilihat dari begitu banyaknya kebaikan yang ia berikan tetapi dari keikhlasan ia memberikan kebaikan itu.
Akhwat sejati bukan dilihat dari seberapa indah lantunan suaranya, tetapi dilihat dari apa yang sering mulutnya bicarakan.
Akhwat sejati bukan dilihat dari keahliannya berbahasa, tetapi dilihat dari bagaimana caranya ia berbicara. Sang ayah diam sejenak sembari melihat ke arah putrinya. "Lantas apa lagi Abi?", sahut putrinya.
Ketahuilah putriku...
Akhwat sejati bukan dilihat dari keberaniannya dalam berpakaian tetapi dilihat dari sejauh mana ia berani mempertahankan kehormatannya.
Akhwat sejati bukan dilihat dari kekhawatirannya digoda orang di jalan tetapi dilihat dari Kekhawatiran dirinyalah yang mengundang orang jadi tergoda.
Akhwat sejati bukanlah dilihat dari seberapa banyak dan besarnya ujian yang ia jalani tetapi dilihat dari sejauhmana ia menghadapi ujian itu dengan penuh rasa syukur. Dan ingatlah...
Akhwat sejati bukan dilihat dari sifat supelnya dalam bergaul, tetapi dilihat dari sejauhmana ia bisa menjaga kehormatan dirinya dalam bergaul. Setelah itu sang anak kembali bertanya, "Siapakah yang dapat menjadi kriteria seperti itu, Abi?" Sang ayah memberikannya sebuah buku dan berkata,"Pelajarilah mereka!" Sang anak pun mengambil buku itu dan terlihatlah sebuah tulisan "Istri Rosulullah" ...................................................... ................................ Akhwat sejati tidak dilihat dari jilbabnya yang anggun, tetapi dilihat dari kedewasaannya dalam bersikap.
Akhwat sejati tidak dilihat dari retorikanya ketika aksi,tetapi dilihat dari kebijaksanaannya dalam mengambil keputusan.
Akhwat sejati tidak dilihat dari banyaknya ia berorganisasi,tetapi sebesar apa tanggungjawabnya dalam menjalankan amanah.
Akhwat sejati tidak dilihat dari kehadirannya dalam syuro', tetapi dilihat dari kontribusinya dalam mencari solusi dari suatu permasalahan.
Akhwat sejati tidak dilihat dari tasnya yang selalu membawa Al - Qur'an,tetapi dilihat dari hafalan dan pemahamannya akan kandungan Al - Qur'an tersebut. Akhwat sejati tidak dilihat dari aktivitasnya yang seabrek,tetapi bagaimana ia mampu mengoptimalisasi waktu dengan baik. Akhwat sejati tidak dilihat dari IP-nya yang cumlaude, tetapi bagaimana ia mengajarkan ilmunya pada umat.
Akhwat sejati tidak dilihat dari tundukan matanya ketika interaksi, tetapi bagaimana ia mampu membentengi hati. Akhwat sejati tidak dilihat dari partisipasinya dalam menjalankan kegiatan, tetapi dilihat dari keikhlasannya dalam bekerja. Akhwat sejati tidak dilihat dari sholatnya yang lama, tetapi dilihat dari kedekatannya pada Robb di luar aktivitas sholatnya. Akhwat sejati tidak dilihat kasih sayangnya pada orang tua dan teman - teman, tetapi dilihat dari besarnya kekuatan cinta pada Ar - Rahman Ar - Rahiim.
Sumber http://cybermq.com SEMOGA KUMPULAN KUMPULAN ARTIKEL INI MENAMBAH KETAQWAAN KITA KEPADA ALLOH SWT
TOP-RATING

Pemikiran remaja muslim sekarang



Pemikiran remaja muslim sekarang


Memang benar apa yang tlah disampaikan oleh nabi Muhammad,
bahwasanya di akhir zaman para pemuda sudah banyak sekali yg tak mempedulikan agamanya jikalau ada seorang yg berpendapat baik mereka pasti mengolok-oloknya,
inilah tantangan yg mesti kita hadapi tuk menegakkan kalimah syahadah,
bukan dg peperangan,
namun dg peningkatan intelektual mutu pendidikan agama di sekitar kita.
SEMOGA KUMPULAN KUMPULAN ARTIKEL INI MENAMBAH KETAQWAAN KITA KEPADA ALLOH SWT
TOP-RATING

Seandainya Matius Swift dan Ross McKnight Muslim?



Seandainya Matius Swift dan Ross McKnight Muslim?


Seandainya Matius Swift dan Ross McKnight Muslim?
Ini mungkin pembebasan tercepat yang pernah dalam sebuah pengadilan untuk 'teroris'.
Tuduhan terhadap dua remaja di Manchester Crown Court dibatalkan oleh juri dalam waktu kurang dari satu jam.
Sang pengacara, Roderick Carus, berpendapat bahwa kasus ini lebih berkaitan dengan "kesembronoan anak muda."
Matius Swift (18 ) dan Ross McKnight (16), dua orang yang telah lama bersahabat, bebas dari tuduhan konspirasi pembunuhan dan persekongkolan peledakan.
Rencana mereka meledakkan sebuah pusat perbelanjaan hanya dianggap sebagai fantasi anak sekolah belaka.
Seluruh juri yang terdiri dari tujuh perempuan dan lima laki-laki bahkan dilaporkan menunggu di luar pengadilan untuk menyappa para terdakwa saat mereka pergi.
Juga tidak ada pembicaraan tentang pengadilan ulang seperti yang terjadi dalam kasus-kasus teroris lainnya.
Kejaksaan percaya itu cukup bukti untuk membenarkan keyakinan yang ada.
Asisten Kepala Polisi, Terry Sweeney, yang bertanggung jawab atas peradilan pidana di Greater Manchester Police, membela keputusan itu.
"Ini adalah hak juri untuk memutuskan apakah ada cukup bukti ataukah tidak," katanya.
"Kita di negara ini sudah sangat khawatir tentang keamanan dan kita sendiri memang demikian, jika tidak IRA, itu ekstremis Muslim dan sebagainya.
Kita tidak boleh mengutuk anak muda kita karena mereka memiliki fantasi."
Banyak Muslim telah mengajukan pertanyaan, bagaimana kalau anak-anak muda yang Muslim?
Mereka sangat mungkin akan ditangkap, dituntut dan dihukum di bawah undang- undang terorisme. Nah, bagaimana jika Matius Swift dan Ross McKnight adalah Muslim?

Adakah sama pengadilannya?

Terjadinya diskriminatif hukum antara muslim dan non muslim di luar negri.
Eramuslim.com

SEMOGA KUMPULAN KUMPULAN ARTIKEL INI MENAMBAH KETAQWAAN KITA KEPADA ALLOH SWT
TOP-RATING

HP dan Anak Remaja Indonesia



HP dan Anak Remaja Indonesia



HP dan Anak Remaja Indonesia

Di sebuah ruang tunggu dokter gigi.
Seorang ibu dan anak duduk berdampingan.
Si ibu terlihat marenung, entah mungkin menahan sakit.
Si anak-seorang gadiis remaja- asyik mengutak-atik HP nya.
Bahkan ketika si ibu hendak minum, dia mengambilnya sendiri dengan gontai sementara si anak masih tetap asyik.
Selama masa menunggu itu, takada percakapan diantara mereka. Sepi, hanya ada suara jari-jari yang sibuk.
Di sebuah angkutan umum. Seorang ibu dengan dua anak dan barang bawaannya naik angkutan dengan kerepotan. Seorang anak berseragam sekolah dasar duduk tepat di pintu masuk.
Tangannya sibuk dengan sebuah HP. Tak ada reaksi dari anak itu melihat kerepotan si ibu. Jangankan inisiatif untuk membantu, menggeser duduknya saja tidak. Jari-jarinya masih terus sibuk.
Di halaman sebuah kampus. Hujan baru saja turun. Pasangan suami istri dan seorang anak balitanya ikut berteduh.
Si anak merengek minta duduk. Tapi sayang, tempat duduk sudah penuh mahasiswa yang juga tengah berteduh. dan mereka semua menggenggam HP. Semuanyapun larut konsentrasi dengan HP mereka.
Bahkan rengekan si anak yang berubah menjadi tangisan tak menggoyahkan mereka. Jari-jari mereka tetap sibuk.
Di sebuah warung kecil. Seorang ibu akan membeli beberapa bumbu dapur. Sementara si gadis penunggu warung sedang sibuk dengan HP-nya.
Beberapa kali dia salah memberi barang yang diminta si ibu.
Si ibupun sudah terlihat kesal. Dan si gadis penjaga warung itu masih saja sibuk dengan HP nya.
Empat ilustrasi di atas bukan sebuah rekaan atau bikinan semata.
Tapi kejadian- kejadian yang memang nyata terjadi di sekeliling kita, bahkan mungkin sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari di sekitar kita, dalam bentuknya yang lain.
Inilah gambaran paling nyata dan terdekat dengan kondisi remaja kita sekarang ini.
Ya, remaja-remaja Indonesia telah berubah menjadi generasi yang begitu gandrung dengan HP- entah itu sekadar ber-SMS ria ataupun yang lebih banyak ber- Facebook-an.
Pemandangan ini niscaya kita temukan di mana saja dan kapan saja. Siang dan malam, di jalanan, di pinggir sekolah, di pelataran parkir, di dalam angkot, di tempat penungguan, di halte bis, dan sebagainya. Mau tidak mau HP telah mengubah wajah remaja kita sekarang ini.
Dibandingkan dengan tahun- tahun sebelumnya, dalam dua tahun belakangan ini harga HP memang sangat terjangkau.
Hanya dengan bilangan ratusan ribu rupiah saja, sudah bisa mendapatkan HP yang bisa mengakses internet.
Hampir tidak ada remaja yang tak memiliki HP sekarang ini.
Dan harus kita ketahui, di tangan remaja Indonesia sekarang ini, HP telah bergeser fungsinya menjadi sesuatu yang membatasi mereka dalam dunia yang sendirian.
Bahkan ketika mereka nongkrong atau kumpul sesama mereka pun, mereka tenggelam asyik dengan HP mereka (kalau sudah begini, apa artinya lagi bersosialisasi secara nyata?).
Mereka menjadi pribadi- pribadi yang individualis dan sedikit demi sedikit, rasa empati terhadap sekeliling mereka tergerus.
Belum lama ini di sebuah stasiun televisi swasta ada satu iklan yang memperlihatkan seorang anak remaja yang terus- menerus memainkan HP-nya sampai- sampai kemudian dia tidak tahu ada dimana dia berada.
Sekarang, coba sejenak mungkin lihat anak-anak, atau-atau adik kita yang beranjak remaja: ketika mereka berinteraksi dengan HP- nya, seberapa intens? Adakah mereka menjadi sangat tergantung dan terus-menerus memainkan HP-nya? Jika iya, ada baiknya mungkin kita mulai membatasi mereka (atau diri kita sendiri?) dalam berinteraksi dengan HP.
http://eramuslim.com/
SEMOGA KUMPULAN KUMPULAN ARTIKEL INI MENAMBAH KETAQWAAN KITA KEPADA ALLOH SWT
TOP-RATING

Remaja muslim,Seorang muslim jika bertengkar,maksimal selama 3 hari harus saling bertegur sapa...?



Remaja muslim,Seorang muslim jika bertengkar,maksimal selama 3 hari harus saling bertegur sapa...?


Bismillah....
Seorang muslim jika bertengkar,maksimal selama 3 hari harus saling bertegur sapa.....
itulah yang diharapkan islam..
Janganlah saling memaki Hindarilah membuat sebuah perkara yang lebih banyak mudhorotnya daripada manfaatnya.
Ketika seseorang mendapatkan sebuah hidayah bisa membalikkan kehidupan hingga 180 derajad..
Jika ada yang tidak percaya,bukankah dia sudah meragukan kebesaran Alloh.??
Masih banyak orang yang menganggap yang lebih muda itu lebih bodoh.
Merasa dirinya paling hebat,paling benar,..
Mengakui kelemahanya hanya didalam lisan tidak dalam hati.
Terasa besar hati saat lawanya mengakui sebuah kelemahannya.
Mencari perhatian untuk menertawakan bahkan menghina secara halus bahkan lagi dengan terang terangan didepan publik.
Bahwa 5-10 kebaikannya ingin dipertontonkan,dipublikasikan biarkan mereka yang dimana mana tahu..
dan memiminimalisir jutaan kesalahan yang hanya mereka dan Alloh yang tahu?
Dan enggan belajar dari sebuah kesalahan.
Itulah yang dinamakan sebuah pemikiran Dewasa?!..
Ketika sebuah ayat suci Al- Quran dilecehkan apa tanggapan anda seorang remaja muslim?
Membela?
Ikut melecehkan?
Membenarkan?

SEMOGA KUMPULAN KUMPULAN ARTIKEL INI MENAMBAH KETAQWAAN KITA KEPADA ALLOH SWT
TOP-RATING

Motivasi,Arti Kehidupan



Motivasi,Arti Kehidupan


Arti Kehidupan
Alkisah, seorang pemuda mendatangi orang tua bijak yang tinggal di sebuah desa yang begitu damai.
Setelah menyapa dengan santun, si pemuda menyampaikan maksud dan tujuannya.
"Saya menempuh perjalanan jauh ini untuk menemukan cara membuat diri sendiri selalu bahagia, sekaligus membuat orang lain selalu gembira."
Sambil tersenyum bijak, orang tua itu berkata, "Anak muda, orang seusiamu punya keinginan begitu, sungguh tidak biasa.
Baiklah, untuk memenuhi keinginanmu, paman akan memberimu empat kalimat.
Perhatikan baik-baik ya..."
"Pertama, anggap dirimu sendiri seperti orang lain!" Kemudian, orang tua itu bertanya,
"Anak muda, apakah kamu mengerti kalimat pertama ini? Coba pikir baik-baik dan beri tahu paman apa pengertianmu tentang hal ini."
Si pemuda menjawab, "Jika bisa menganggap diri saya seperti orang lain, maka saat saya menderita, sakit dan sebagainya, dengan sendirinya perasaan sakit itu akan jauh berkurang.
Begitu juga sebaliknya, jika saya mengalami kegembiraan yang luar biasa, dengan menganggap diri sendiri seperti orang lain, maka kegembiraan tidak akan membuatku lupa diri.
Apakah betul, Paman?"
Dengan wajah senang, orang tua itu mengangguk- anggukkan kepala dan melanjutkan kata- katanya.
"Kalimat kedua, anggap orang lain seperti dirimu sendiri!"
Pemuda itu berkata,
" Dengan menganggap orang lain seperti diri kita, maka saat orang lain sedang tidak beruntung, kita bisa berempati, bahkan mengulurkan tangan untuk membantu.
Kita juga bisa menyadari akan kebutuhan dan keinginan orang lain. Berjiwa besar serta penuh toleransi.
Betul, Paman?" Dengan raut wajah makin cerah, orang tua itu kembali mengangguk-anggukkan kepala.
Ia berkata, "Lanjut ke kalimat ketiga. Perhatikan kalimat ini baik-baik, anggap orang lain seperti mereka sendiri!"
Si anak muda kembali mengutarakan pendapatnya,
"Kalimat ketiga ini menunjukkan bahwa kita harus menghargai privasi orang lain, menjaga hak asasi setiap manusia dengan sama dan sejajar. Sehingga, kita tidak perlu saling menyerang wilayah dan menyakiti orang lain.
Tidak saling mengganggu. Setiap orang berhak menjadi dirinya sendiri. Bila terjadi ketidakcocokan atau perbedaan pendapat, masing-masing bisa saling menghargai."
Kata orang tua itu, "Bagus, bagus sekali! Nah, kalimat keempat: anggap dirimu sebagai dirimu sendiri!
Paman telah menyelesaikan semua jawaban atas pertanyaanmu.
Kalimat yang terakhir memang sesuatu yang sepertinya tidak biasa.
Karena itu, renungkan baik- baik." Pemuda itu tampak kebingungan. Katanya,
"Paman, setelah memikirkan keempat kalimat tadi, saya merasa ada ketidakcocokan, bahkan ada yang kontradiktif.
Bagaimana caranya saya bisa merangkum keempat kalimat tersebut menjadi satu?
Dan, perlu waktu berapa lama untuk mengerti semua kalimat Paman sehingga aku bisa selalu gembira dan sekaligus bisa membuat orang lain juga gembira?"
Spontan, orang tua itu menjawab, "Gampang. Renungkan dan gunakan waktumu seumur hidup untuk belajar dan mengalaminya sendiri."
Begitulah, si pemuda melanjutkan kehidupannya dan akhirnya meninggal.
Sepeninggalnya, orang-orang sering menyebut namanya dan membicarakannya.
Dia mendapat julukan sebagai:
"Orang bijak yang selalu gembira dan senantiasa menularkan kegembiraannya kepada setiap orang yang dikenal."
Pembaca yang luar biasa, Sebagai makhluk sosial, kita dituntut untuk belajar mencintai kehidupan dan berinteraksi dengan manusia lain di muka bumi ini.
Selama kita mampu menempatkan diri, tahu dan mampu menghargai hak-hak orang lain, serta mengerti keberadaan jati diri sendiri di setiap jenjang proses kehidupan, maka kita akan menjadi manusia yang lentur. Dengan begitu, di mana pun kita bergaul dengan manusia lain, akan selalu timbuk kehangatan, kedamaian, dan kegembiraan. Sehingga, kebahagiaan hidup akan muncul secara alami... luar biasa!
http://cybermq.com
SEMOGA KUMPULAN KUMPULAN ARTIKEL INI MENAMBAH KETAQWAAN KITA KEPADA ALLOH SWT
TOP-RATING

Pelurusan dunia sejarah

Sejarah resmi yang kita kenal dan diajarkan di sekolah- sekolah memang sangat subyektif dan sangat didominasi oleh pandangan sekuler-Barat, yang anyak diantaranya Islamophobia.
Kita tentu masih ingat bagaimana ketika duduk di sekolah dasar, buku-buku sejarah menyatakan kepada kita jika Islam baru masuk ke Nusantara di abad ke-14 Masehi lewat para pedagang India dari Gujarat.
Padahal pandangan ini berasal dari Snouck Hurgronje dan ternyata salah besar.
Bukti- bukti otentik menyatakan jika Islam sudah ditemukan di pesisir barat pulau Sumatera di saat Rasulullah Saw masih hidup! Bahkan Barus, nama kota kecil di pesisir barat Sumatera itu sudah memiliki hubungan dagang dengan Mesir di saat Nabi Musa a..s masih hidup.
Ini fakta sejarah yang sengaja dikaburkan tangan-tangan kekuasaan yang anti Islam.
Untuk lengkapnya, silakan baca Eramuslim Digest edisi 9 dan 10 (The Untold History) yang membongkar kepalsuan- kepalsuan sejarah Islam di Indonesia ini.
Nah, Mustafa Kemal memang seorang Yahudi dari sebuah kota di Turki bernama Tesalonika (Yahudi Dumamah).
Mustafa merupakan seorang agen atau kaki tangan Yahudi Internasional yang disusupkan ke dalam militer Turki sehingga dia menjadi seorang jenderal untuk menghancurkan kekhalifahan Islam Turki Utsmaniyah yang menolak menyerahkan Al- Quds kepada Zionis-Yahudi.
Lewat konspirasi Yahui Internasional inilah, Kekhalifahan Turki Utsmaniyah akhirnya hancur pada tanggal 3 Maret 1924 , hanya 27 tahun setelah Kongres Zionis Internasional pertama.
Mustafa Kemal naik menjadi penguasa dan menghancurkan seluruh kehidupan beragama di Turki dan menggantinya dengan paham sekuler.
Mustafa Kamal Ataturk merupakan seorang Mason dari Lodge Nidana.
Selama berkuasa, Mustafa Kamal memperlihatkan watak seorang Yahudi asli yang sangat membenci agama.
Pernah suatu hari saat berkuasa, setelah melarang adzan menggunakan bahasa Arab dan hanya diperbolehkan berbahasa Turki, Mustafa Kamal melewati suatu masjid yang masih mempergunakan adzan dengan bahasa Arab, seketika itu juga dirinya merobohkan masjid itu.
Cerita yang lain mengatakan, ketika Mustafa mewajibkan setiap orang Turki memakai topi Barat yang kala itu di Turki lazim dianggap sebagai simbol kekafiran, maka barangsiapa yang tidak mau menuruti perintahnya memakai topi, orang itu akan dihukum gantung.
Hasilnya, banyak lelaki Turki yang digantung di tiang- tiang gantungan yang sengaja dibuat di lapangan-lapangan kantor pemerintahannya.
Deislamisasi dan juga terhadap agama lainnya di Turki selama kekuasaan Mustafa Kamal ini benar- benar keterlaluan.
Barangsiapa yang ingin mengetahui lebih jauh tentang kejahatan-kejahatan orang yang oleh Barat disebut sebagai 'Bapak Turki Modern' ini, ada dua buku karya Dr. Abdullah 'Azzam yang saya rekomendasikan yakni 'Al Manaratul Mafqudah' (Majalah al Jihad, Pakistan, 1987) dan 'Hidmul Khilafah wa bina-uha' (Markaz Asy-Syahid Azzam Al- I'laamii, Pakistan).
Di dalam buku pertama yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, Abdullah 'Azam memaparkan kejadian sakitnya Mustafa Kamal menjelang sakaratul mautnya yang sungguh- sungguh mengerikan.
Abdullah 'Azzam menulis, "...Mustafa Kamal terserang penyakit dalam (sirrosis hepatitis) disebabkan alkohol yang terkandung dalam khamr.
Cairan berkumpul di perutnya secara kronis. Ingatannya melemah, darah mulai mengalir dari hidungnya tanpa henti.
Dia juga terserang penyakit kelamin (GO), akibat amat sering berbuat maksiat. Untuk mengeluarkan cairan yang berkumpul pada bagian dalam perutnya (Ascites), dokter mencoblos perutnya dengan jarum. Perutnya membusung dan kedua kakinya bengkak. Mukanya mengecil.
Darahnya berkurang sehingga Mustafa pucat seputih tulang." Selama sakit Mustafa berteriak- teriak sedemikian keras sehingga teriakannya menerobos sampai ke teras istana yang ditempatinya.
Tubuhnya tinggal tulang berbalut kulit. Beratnya hanya 48 kilogram. Giginya banyak yang tanggal hingga mulutnya hampir bertemu dengan kedua alis matanya. Badannya menderita demam yang sangat sehingga ia tidak bisa tidur. Tubuhnya juga mengeluarkan bau bagaikan bau bangkai.
Walau demikian, Mustafa masih saja berwasiat, jika dia meninggal maka jenazahnya tidak perlu dishalati.
"Pada hari Kamis, 10 November 1938 jam sembilan lebih lima menit pagi, pergilah Mustafa Kamal dari alam dunia dalam keadaan dilaknat di langit dan di bumi...," tulis Abdullah 'Azzam. Naudzubilahi min dzalik!
Majalah Al Mujtama' Kuwait pada tanggal 25 Desember 1978 edisi 425-426 memuat sebuah dokumen rahasia tentang peranan dan konspirasi kaum Yahudi di dalam menumbangkan kekhalifahan Turki Utsmaniyyah. Dokumen ini berasal dari sebuah surat yang ditulis Dutabesar Inggris di Konstantinopel, Sir Gebrar Lother, kepada Menteri Luar Negeri Inggris Sir C Harving pada tanggal 29 Mei 1910.
Dalam dokumen tersebut dipaparkan secara rinci bagaimana kaum Freemason melakukan penyusupan ke berbagai sektor vital pemerintahan Turki untuk mengakhiri kekuasaan Sultan Abdul Hamid II dan mengangkat Mustafa Kamal Ataturk, untuk menghapuskan kekhalifahan Islam di Turki. Bahkan kaum Mason Turki ini berhasil masuk dalam lingkaran pertama Sultan Abdul Hamid II sehingga banyak kebijakan-kebijakannya yang disabot atau disalahgunakan. Mungkin demikian dulu paparan soal Mustafa Kamal ini yang oleh sejarah resmi disebut sebagai "Bapak Turki" (Attaturk), padahal seharusnya dia disebut sebagai "Penghancur Turki".

adalah bukti nyata dari sikap durhaka kepada-Nya.



adalah bukti nyata dari sikap durhaka kepada-Nya.


Penting untuk kita dapat memetik pelajaran,
bahwa betapapun manusia tetaplah makhluk yang lemah.
Karena itu tidak pada tempatnya bertindak durhaka kepada Allah Swt, dzat yang menciptakan alam semesta, manusia dan kehidupan ini.
Semakin banyak musibah, mestinya semakin mendorong untuk kita semakin taat kepada Nya dengan jalan melaksanakan syariah-Nya,
yakni meninggalkan semua yang dilarang-Nya dan menjalankan yang diwajibkan oleh-Nya.
Penolakan terhadap syariah Allah dengan tetap membiarkan kemaksiatan dalam berbagai aspek kehidupan (ekonomi ribawi, budaya pornografi, korupsi dan sebagainya) adalah bukti nyata dari sikap durhaka yang dimaksud.
Sumber: petikan sebagian dari
Http://eramuslim.com
SEMOGA KUMPULAN KUMPULAN ARTIKEL INI MENAMBAH KETAQWAAN KITA KEPADA ALLOH SWT
TOP-RATING

Parikan Eling-eling sira manungsa

Eling-eling sira manungsa,

Eling-eling sira manungsa,
Temenana lehmu ngaji,
Mumpung durung katekanan Malaikat juru pati.
Luwih susah luwih lara, Rasane wong nang naraka,
Klabang kures kalajengking, Klabang geni ula geni
Rante geni,gada geni,
Cawisane wong kang dosa,
Angas mring kang Maha Kwasa,
Goroh,nyolong main zina.
Luwih beja luwih mulya,
Rasane manggon suwarga,
Mangan turu diladeni, Kasur babut edi peni.
Cawisane wong kang bekti,
Maring Allah kang Maha Suci,
Sadat salat pasa ngaji,
Kumpul-kumpul ra ngrasani.
Omong jujur blaka suta,
Niliki tangga kang lara,
Nulungi kanca sangsara,
Pada-pada tepa slira.
Yen janji mesthi netepi,
Yen utang kudu nyahuri,
Layat mring kang kasripahan,
Nglipur mring kang kasisahan.
Awak-awak wangsulana,
Pitakonku marang sira,
Saka ngendi sira iku,
Menyang endi tujuanmu.
Mula coba wangsulana,
Jawaben kalawan cetha,
Aneng endi urip ira,
Saiki sadina-dina,
Kula gesang tanpa nyana,
Kula mboten gadhah seja,
Mung karsane kang Kuwasa,
Gesang kula mung sa'derma.
Gesang kula sapunika,
Inggih wonten ngalam donya,
Donya ngalam karameyan, Isine apus-apusan.
Yen sampun dumugi mangsa,
Nuli sowan kang Kuwasa,
Siyang dalu sinten nyana,
Jer manungsa mung sa'derma.
Sowanmu mring Pangeranmu,
Sapa kang dadi kancamu,
Sarta apa gegawanmu,
Kang nylametke mring awakmu.
Kula sowan mring Pangeran,
Kula ijen tanpa rewang,
Tanpa sanak tanpa kadang,
Banda kula katilaran.
Yen manungsa sampun pejah,
Uwal saking griya sawah,
Najan nangis anak semah,
Nanging kempal mboten wetah.
Sanajan babanda-banda,
Morine mung telung amba,
Anak bojo mara tuwa,
Yen wis ngurug banjur lunga.
Yen urip tan kabeneran,
Banda kang sapirang-pirang
, Ditinggal dinggo rebutan,
Anake padha kleleran.
Yen sowan kang Maha Agung,
Aja susah aja bingung,
Janjine ridhone Allah,
Udinen nganggo amalan.
Ngamal soleh ra mung siji,
Dasare waton ngabekti,
Ndherek marang kanjeng nabi,
Muhammad Rasul Illahi,
Mbangun turut mring wong tuwa,
Sarta becik karo tangga,
Welasa sapadha-padha,
Nulunga marang sing papa.
Yen ngandika ngati-ati,
Aja waton angger muni,
Rakib ngatit sing nulisi,
Gusti Allah sing ngadili.
Karo putra sing permati,
Kuwi gadhuhan sing edi,
Aja wegah nggula wentah,
Suk dadi ngamal jariyah.
Banda donya golekana,
Metu dalan sing prayoga,
Yen antuk enggal tanjakna,
Mring kang bener aja lena.
Aja medhit aja blaba,
Tengah-tengah kang mejana,
Kanggo urip cukupana,
Sing akherat ya perlokna.
Aja dumeh sugih banda,
Yen Pangeran paring lara,
Banda akeh tanpa guna,
Doktere mung ngreka daya.
Mula mumpung sira sugih,
Tanjakna ja wigah wigih,
Darma ja ndadak ditagih,
Tetulung ja pilah-pilih.
Mumpung sira isih waras,
Ngibadaha kanthi ikhlas,
Yen lerara lagi teka,
Sanakmu mung bisa ndonga.
Mumpung sira isih gagah,
Mempeng sengkut aja wegah,
Muga sira yen wus pikun,
Ora nlangsa ora getun,
Mula kanca da elinga,
Mung sapisan aneng donya,
Uripmu sing ngati-ati,
Yen wis mati ora bali,
Gusti Allah wus nyawisi,
Islam agama sejati,
Tatanen kang anyukupi,
Lahir batin amumpuni.
Kitab Qur'an kang sampurna>,
Tindak nabi kang pratela,
Sinaunen kang permana,
Sing sregep lan aja ndleya.
Dhuh Allah kang Maha Agung,
Mugi paduka maringi,
Pitedah lawan pitulung,
Margi leres kang mungkasi.
Nggih punika marginipun,
Tetiyang jaman rumuhun,
Ingkang sampun pinaringan,
Pinten-pinten kanikmatan,
Sanes marginipun tiyang,
Ingkang sami dinukanan,
Lan sanes margining tiyang,
Kang kasasar kabingungan.
Gesang kita datan lama,
Amung sakedheping netra,
Maena sami andika,
Rukun Islam kang lelima.
AMIN AMIN AMIN AMIN YA ALLAH ROBBAL 'ALAMIN MUGI PADUKA NGABULNA SADAYA PANYUWUN KULA
By Alang Alang Kumitir
SEMOGA KUMPULAN KUMPULAN ARTIKEL INI MENAMBAH KETAQWAAN KITA KEPADA ALLOH SWT
TOP-RATING

Renungan kita



Renungan kita


Oleh Ahmad Idris Ibn Alchasbiy
Ya ghofirudz dzunub,setiap hari aku memohon kepada- Mu agar Kau ampuni dosa- dosaku ini..
Ya sirrusy syarrin,begitu juga setiap aku mengharap agar Kau tutupi perbuatan burukku..
Ya mu'adzib,dengan rayuan itu pula setiap hari aku merayuMu agar diriku tak Kau siksa..
Ya aR hamar rohimin, setiap hari pula aku meminta agar Kau rahmati hidupku ini..
Ya qodial hajat, aku memelas agar Kau kabulkan do'aku ini..
Bahkan lima kali setiap harinya kulakukan itu semua untuk negosiasi denganMu agar Kau merasa iba padaku..
Tapi aku malu.., malu pada diriku,terutama pada diriMU.. Karna setiap hari aku masih saja melakukan perbuatan dosa-dosa itu,setiap hari pula aku memperlihatkan perbuatan burukku di depan semua orang, dan rayuanku itu mungkin hanyalah sekedar pemanis belaka karna setiap hari pula aku sendiri yang dengan bodohnya memancing amarahmu,memang setiap hari Kau rahmati aku bahkan seluruh mahkluk-Mu tapi mengapa tiada kesadaran dan syukur yang kurasakan?
Bahkan sering ku merasa tidak puas dengan apa yang telah Kau berikan..
ku memelas,meminta,merayu, mengharap,dan memohon hanya kepadaMu ya AlLoh...
Laa ilaa ha ilLa anta kholaqtani wa ana 'abduka wa ana 'alaa 'ahdika wa wa'dika mastatho'tu a'uudzubika min syarri maa shona'tu abuu u laka bini'matika 'alay ya faghfirliy fainnahuu laa yaghfirudz dzunuba ilLa anta yaa 'aziizul ghoffar
berilah sedikit ridhoMu pada hambaMu yang penuh dengan dosa ini,berilah setetes embun sebagai penyejuk jiwaku yang dahaga ini agar aku dapat melaksanakan apa yang Kau perintahkan, amin...
SEMOGA KUMPULAN KUMPULAN ARTIKEL INI MENAMBAH KETAQWAAN KITA KEPADA ALLOH SWT
TOP-RATING

Ya Alloh.... Ketika Musibah kau berikan


Ya AlLoh....

Oleh Ahmad Idris Ibn Alchasbiy
Ketika laut bergemuruh,
ombak menggunung,
dan angin bertiup kencang menerjang,
semua penumpang kapal akan panik dan menyeru:"Ya AlLoh!"
Ketika seseorang tersesat di tengah gurun pasir, kendaraan menyimpang jauh dari jalurnya, dan para kafilah bingung menentukan arah perjalanannya, mereka akan menyeru:"Ya AlLoh !"
Ketika musibah menimpa, bencana melanda, dan tragedi terjadi, mereka yang tertimpa akan selalu berseru:"Ya AlLoh!"
Ketika pintu-pintu permintaan telah tertutup, dan tabir-tabir permohonan digeraikan, orang-orang mendesah:"Ya AlLoh !"
Ketika semua cara tak mampu menyelesaikan, setiap jalan terasa menyempit, harapan terputus, dan semua jalan pintas membuntu, mereka pun menyeru:"Ya AlLoh!"
Ketika bumi terasa menyempit dikarenakan persoalan hidup, dan jiwa serasa tertekan oleh beban berat kehidupan yang harus anda pikul, menyerulah:"Ya AlLoh !"
Kuingat Engkau saat alam begitu gelap gulita, dan wajah zaman berlumuran debu hitam kusebut nama- Mu dengan lantang di saat fajar menjelang, dan fajarpun merekah seraya menebar senyuman indah.
Setiap ucapan baik, doa yang tulus, rintihan yang jujur, air mata yang menetes penuh keikhlasan, dan semua keluhan yang menggundahgulanakan hati adalah hanya pantas ditujukan ke hadirat-Nya.

SEMOGA KUMPULAN KUMPULAN ARTIKEL INI MENAMBAH KETAQWAAN KITA KEPADA ALLOH SWT
TOP-RATING

10 Bunga Hidup Bahagia


10 Bunga Bahagia
Oleh Ahmad Idris Ibn Alchasbiy

1. Bangun di saat menjelang fajar untuk beristghfar.
2. Menyendiri untuk bertafakkur.
3. Menjalin hubungan dengan orang sholih.
4. Berdzikir.
5. Melakukan shalat dua raka'at dengan khusyu'.
6. Membaca Al-Qur'an dengan tadabbur.
7. Berpuasa pada hari yang sangat panas.
8. Melakukan sedekah secara sembunyi-sembunyi.
9. Meringankan beban seorang muslim.
10. Berlaku zuhud terhadap sesuatu yang sifatnya fana.

SEMOGA KUMPULAN KUMPULAN ARTIKEL INI MENAMBAH KETAQWAAN KITA KEPADA ALLOH SWT
TOP-RATING

Sewajarnya Saja


Sewajarnya Saja
Oleh Ahmad Idris Ibn Alchasbiy

Beginilah manusia, ketika tidak menyukai seseorang, ia cenderung menghardik dan mencelanya.
Akibatnya, seluruh kebaikan orang yang tidak ia sukai itu tampak lenyap begitu saja.
Demikian pula ketika menyukai orang lain, maka orang itu akan terus ia puja dan sanjung setinggi- tingginya seolah-olah tak ada cacatnya.
Dalam sebuah hadist dikatakan: " Cintailah orang yang engkau cintai sewajarnya, karena siapa tahu ia akan menjadi musuhmu di lain waktu, dan bencilah musuhmu itu sewajarnya, karena siapa tahu dia menjadi sahabatmu di lain waktu "

SEMOGA KUMPULAN KUMPULAN ARTIKEL INI MENAMBAH KETAQWAAN KITA KEPADA ALLOH SWT
TOP-RATING

Kebahagiaan Menurut Mereka


Kebahagiaan Menurut Mereka

Oleh Ahmad Idris Ibn Alchasbiy

Kebahagiaan itu bukanlah istana Abdul Malik ibn Marwan,
bukan pula pasukan Harun ar-Rasyid, bukan rumah mewah Al-Jashshash, bukan harta simpanan Qorun,
bukan yang ada di dalam buku Asy Syifa' karya Ibn Sina, bukan pula dalam koleksi syair (diwan) Al- Mutanabbi,
dan bukan di taman-taman Cordoba, atau kebun-kebun bunga lainnya.
Kebahagiaan itu, menurut para sahabat Rosul, adalah sesuatu yang tidak banyak menyibukkan, kehidupan yang sangat sederhana, dan penghasilan yang pas-pasan.
Kebahagiaan itu menurut Ibnul Musayyib adalah pemahamannya terhadap Rabb-nya, menurut Al- Bukhari Shahih-nya,
menurut Al-Hasan Al-Bashriy kejujurannya,
menurut Asy- Syafi'iy hukum-hukum yang disimpulkannya, menurut Malik kehati-hatiannya,
menurut Ahmad Ibn Hanbal sikap wara'-nya, dan menurut Tsabit Al-Bunani adalah ibadahnya.


SEMOGA KUMPULAN KUMPULAN ARTIKEL INI MENAMBAH KETAQWAAN KITA KEPADA ALLOH SWT
TOP-RATING

Orang yang Paling Merasakan Kedamaian


Orang yang Paling Merasakan Kedamaian
Oleh Ahmad Idris Ibn Alchasbiy

Sifat yang menonjol dalam diri Rasulullah adalah kedamaian jiwa, keridhaan, dan optimistisnya.
Beliau selalu memaerikan kabar gembira, melarang membebani diri dan lari dari tanggung jawab.
Beliau tidak mengenal putus asa.
Senyuman selalu mengembang di bibirnya, keridhaan selalu bersarang di dalam dadanya, kemudahan ada dalam syariatnya, kesahajaan ada dalam sunahnya, dan kebahagiaan ada dalam agamanya.
Keinginannya pun sangat sederhana yakni " Menghapuskan beban dan belenggu yang memberatkan umatnya. "

SEMOGA KUMPULAN KUMPULAN ARTIKEL INI MENAMBAH KETAQWAAN KITA KEPADA ALLOH SWT
TOP-RATING