Senin, 08 Maret 2010

Kritikan Buat Admin Eramuslim

Assalamualaikum wr.wb Awal januari situs eramuslim.com memuat artikel sebagai berikut,yang mungkin sebagian umat muslim merasa tersakiti, oleh artikel ini
Berhakkah Gus Dur Sebagai Pahlawan Nasional?
Sembilan fraksi di DPR mendukung usulan untuk memberikan penghargaan dan gelar pahlawan kepada Presiden ke 4 Abdurrahman Wahid. FPD, FPKS, FPDIP, F.Golkar, FPP, FPKB, FPAN, F.Hanura, F.Gerindra. Komentar Masuk:
Komentar : Berhakkah Gus Dur Sebagai Pahlawan Nasional?
— Senin, 04/01/2010 10:02 WIB belum cukup poin point,Gusdur disematkan sebagai pahlawan nasional dengan berbagai pernyataan kontroversi yg ia tinggalkan bagi umat muslim. arif (0.0.0.0) — Senin, 04/01/2010 10:14 WIB pahlawan bagi musuh islam, yg menjual nilai kemurnian islam dg harga yg sgt murah... hermawan (0.0.0.0) — Senin, 04/01/2010 10:14 WIB Kalo saat ini banyak elit yang menginginkan GUSDUR sebagai Pahlawan sepertinya hanya keinginan semu buktinya saat GUSDUR jadi presiden banyak kalangan yang ga suka bahkan berhasil dilengserkan A HONG (0.0.0.0) — Senin, 04/01/2010 10:15 WIB Emang negare ude edan !!! mbok di pikir dulu...wong kaya gini jadi pahlawan ?? Pahlawan untuk siape ??? untuk israel , yahudi laknat dan kaum nasrani Wahai teman2 kerabat jangan tertipu daya muslihat org2 kafir !! Maul (0.0.0.0) — Senin, 04/01/2010 10:18 WIB Maaf, Gusdur boleh dibilang bapak bangsa tp kalo pahlawan belum layak. Jasa untuk bangsa belum ada sm sekali, cm memperjuangkan pluralisme yg salah satunya pernikahan sejenis. apakah itu pantas menjadi pahlawan ? wan (0.0.0.0) — Senin, 04/01/2010 10:18 WIB Pahlawan minoritas pengkhianat mayoritas...jangan lupakan kunjungan durahman ke israel, dan pemikiran nyeleneh lainnya...skrg durahman sdh di tangan yang tepat ( Alloh SWT ) Ahmadinejad (0.0.0.0) — Senin, 04/01/2010 10:19 WIB belum tentu orang yang menjelek2an gusdur lebih baik dari gusdur bisa jadi lebih hina dan lebih buruk dari gusdur ..jadi janganlah komentar yang jelek terhadap gusdur..kalau panutan anda, misalnya hasan albana, amin rais,osama dll yang beda pemikiran dan mazhab dihina dan dicaci maki bagaimana perasaan anda?...berpikir kalian hai ulil albab kaum nahdiyin (0.0.0.0) — Senin, 04/01/2010 10:21 WIB Kalu Gus Dur pahlawan untuk Zionis Israel dan Amerika laknatullah itu benar. Tapi kalau Islam yang memberi gelar pahlawan kepada Gus Dur itu sangat laknat. dani (0.0.0.0) — Senin, 04/01/2010 10:26 WIB wajar kalau gusdur diberi gelar pahlawan.kitakan hidup dinegara sekuler dan penganut paham pluralisme.gusdurkan selama beliu hidup selalu memperjuankan paham tersebut.jadi yg setuju gusdur jadi pahlawan berarti seperjuangan.wahai partai partai islam takutlah kdpada ALLAH swt jangan sampai karena pertimbangan politik mengalahkan pertimbangan syariat basri (0.0.0.0) — Senin, 04/01/2010 10:27 WIB Masak orang yang mengatakan Alqur'an sebagai kitab paling porno sedunia diangkat sebagai pahlawan, dimana letak logika umat islam... Awan (0.0.0.0) — Senin, 04/01/2010 10:27 WIB Mohon maaf, sebenarnya bagi Islam, Gus Dur adalah musuh dalam selimut. Bgmn tidak...? Gus Dur berusaha menjalin hub diplomatik dengan Yahudi. Engkus (0.0.0.0) — Senin, 04/01/2010 10:28 WIB pahlawan kok malah bikin perpecahan diantara umat islam, komentar-komentarnya seenaknya sendiri (sangat liberal) tapi sebagian umat islam malah kebablasan dengan menyanjungnya sebagai manusia setengah dewa... Andi (0.0.0.0) — Senin, 04/01/2010 10:28 WIB pahlawan untuk siapa ? bangsa israel yang pada waktu itu jelas2 menghancurkan negara palestina, membunuh anak2 tak berdosa, membinasakan dengan kejam siapa yang tidak geram bila itu dilakukan oleh orang sebagai kiyai ( gelar dimata orang tidak dimata allah ) bekerjasama dengan musuh islam itu kah yang dinamakan pahlawan sungguh buta mata kalian sebagai orang islam yang mempunyai iman ! argun (0.0.0.0) — Senin, 04/01/2010 10:31 WIB Saya setuju Gusdur diangkat jadi pahlawan, bukan pahlawan membela yang benar(haq), tetapi membela yang bayar(bathil). Dialah orang yang membela yahudi laknatullah. Dialam kubur dia akan merasakan akibatnya, naudzubillah tsuma naudzubillah.. Partai Allah (0.0.0.0) — Senin, 04/01/2010 10:31 WIB Perlu di kaji lebih mendalam apakah Gus Dur memberikan kemaslahatan bagi umat atau malah banyak mudharatnya dengan sepak terjangnya yang kontroversial. Lihatlah Mohammad Toha pahlawan Bandung selatan yang jelas2 berkorban untuk negara sampai saat ini begitu sulitnya dapat pengakuan dari pemerintah. Kamal (0.0.0.0) — Senin, 04/01/2010 10:33 WIB klw kita cermati sepeninggalnya gusdur, di bebagai media terlihat jelas pencitraan yang begitu eloknya seolah-2 rakyar indonesia menyukai gusdur, padahal masyarakat indonesia (islam khususnya) banyak yang geram dengan tindak tanduk gusdur ketika ia menjabat sebagai presiden, terbukti ketika SBY meminta masyarakat untuk mengibarkan bendera setengah tiang, tidak ada masyarakat yang menghiraukan hal itu, Nah!.... andri (0.0.0.0) — Senin, 04/01/2010 10:34 WIB satu satunya orang indonesia yang menerima medal of valor,,,,,, yang notabene kepunyaan israel laknatullah yang artinya bahwa si gus dur ini juga pendukung israel laknatullah pantaskah orang yang mendukung israel dan melecehkan alquran (pernah baca blog bahwa gusdur menyatakan bahwa alquran itu porno) dan melegalkan liberalisme (nauzubillah,,,, lakum dinukum waliyadin) mendapatkan gelar pahlawan nasional hanya orang yang tidak bisa melihat kekejaman israel terhadap palestina saja yang menganggap gusdur pahlawan sumber http://www.kaskus.us/showthread.php?t=911267 pencari kebenaran (0.0.0.0) — Senin, 04/01/2010 10:35 WIB PAHLAWAN..biasanya pahlawan itu gelar untuk seseorang yang berjasa melawan kebathilan-kejahatan..membela kebenaran dan keadilan, TIDAK PEDULI dia itu minoritas ataupun mayoritas. PAHLAWAN itu harus bersifat GLOBAL karena nilai-2 yang diperjuangkannya juga diakui mutlak oleh masyarakat dunia. Dari dua kategori diatas maka kita bisa mengatakan bahwa : 1. Gus Dur ... untuk point pertama belum atau tidak jelas pembelaannya kepada kebenaran/keadilan..malah justru membela kaum bathil - Israel dengan mengenyampingkan hak kaum tertindas - rakyat palestina 2. Gus Dur...almarhum secara defakto memang berjasa untuk kalangan minoritas dilingkup lokal / Nasional, tetapi sayangnya perjuangannya tidak untuk membela kaum minoritas di manca negara dimana kaum muslimin menjadi minoritas di negara-negara kaum kuffar. Artinya : Gus Dur (alm) tidak konsisten (ambigu) dengan sikap perjuangan yang diambilnya. Kesimpulan : bangsa ini kalau tetap bersikukuh memberi gelar pahlawan untuknya, sungguh TERLALU (RHOMA IRAMA MODE : ON) dean (0.0.0.0) — Senin, 04/01/2010 10:35 WIB lha jelas pluralisme itu diharamkan MUI koq bapaknya mau dijadikan pahlawan? anti sepilis (0.0.0.0) — Senin, 04/01/2010 10:37 WIB Tidak berhak. Karena tidak bisa membedakan mana yang hak dan mana yang batil. Hamba allah (0.0.0.0) — Senin, 04/01/2010 10:39 WIB mas kalo ngomong yang ngaca dulu sebelum tak sobek mulut kamu, jadi orang itu jangan picik dan munafik jangan menilai orang dengan hati yang busuk jadinya yaaa gitu bajingan. yang nulis artikel juga, sekarang semua anggota DPR setuju GUS DUR jadi pahlawan masakmereka semua salah menilai GUS DUR. jangan jangan anda malah anda yang pingin gelar ituuu haaa padahal GUS DUR itu berjuang tanpah pamrih BOssssss jancukkk moh arif (0.0.0.0) — Senin, 04/01/2010 10:39 WIB astagfirullah.orang yg nyata nyata selalu membelah kdpentingan israel diindonesia mau di beri gelar pahlawan.terus yg membelah kepentingan palestina dan islam diberi gelar apa basri (0.0.0.0) — Senin, 04/01/2010 10:41 WIB Ada hadist dimana berbunyi " Ada suatu saat memeluk Islam seperti memegang Bara Api" maksudnya klo dilepas kita akan jatuh ke neraka, tapi digenggam panasnya bukan main, nah seperti ini sudah nyata klo Gus Dur tidak pro pada Islam, bahkan mengakui Yahudi yg jelas2 dalam Al'quran dilaknat oleh Allah, kok masih mau diberi gelar pahlawan, yang mendukung tokoh2 agama besar pula lagi. Mau jadi apa Umat ini ??? Jazz (0.0.0.0) — Senin, 04/01/2010 10:42 WIB Saya tidak setuju, Gus Dur secara terang-terangan menolak bank syariah dalam bukunya "Islamku, Islam Kita, Islam Anda." Yang menganggap Pahlawan berarti mengakui pluralisme dalam beragama! Edo Segara (0.0.0.0) — Senin, 04/01/2010 10:46 WIB Gusdur sedikit banyak telah melakukan perubahan. permasalahannya adalah perubahan yang beliau lakukan sangat menyaktikan Islam, menusuk dan merobek kemuliaan Islam, paling tidak beliau sadar atau tidak sadar telah turut andil menghancurkan pondasi Islam dengan pluralismenya, memisahkan dan menghancurkan fungsi2 utama personal keluarga Islam dgn HAM yang nota bene proyek besar penghancuran basis rumah tangga muslim, dan jangan sampai anda lupa bahwa ia merupakan orang kesayangan kaum zionis terbukti dengan terbukanya akses kerjasama negara teroris tersebut pada masa pemerintahan beliau juga penghargaan yang dihadiahkan kepada Gus dur beberapa tahun yang lalu ....1 saja yang perlu kita renungkan semoga tidak muncul tokoh2 baru yang mengambil pribadi beliau sebagai idola utama...kasihan ....mesti berapa banyak lagi dosa yang harus beliau tanggung akibat amal buruk yang telah beliau populer dan ajarkan selama ini...Wallahu a'lam abu asa (0.0.0.0) — Senin, 04/01/2010 10:47 WIB Bismillaahirrohmaanirrohiim... Assalamu'alaikum W.W. Abdurrahman Wahid (AW), semoga Allah SWT mengampuni segala dosanya, amiin.. merupakan tokoh kontroversi. Kontroversi bagi yang belum memahami hakekat kebenaran yg di turunkan Allah SWT dan RosulNya. Namun bukanlah kontroversi bagi yang, minimal, sedikit sekali mengetahui hakekat kebenaran Allah SWT dan RosulNya, dan mereka sebagian besar memilih diam sambil mengerut dada tanda kesal yang luar biasa. Saya adalah salah satu yang kedua. Gelar Pahlawan Nasional haruslah tanpa Kontroversi, khususnya tanpa cacat hukum (Bulog gate) walaupun seolah-olah dunia mengakui kepiawaian AW yg kontroversi. Saya termasuk yang sangat tidak setuju jika AW disematkan menjadi pahlawan nasional. Bagaimana kita harus menjelaskan kepada anak cucu kita dengan pemahaman PLURALISME dlsbnya. Saran saya, jadikanlah AW sebagai Pahlawan PLURALISME (dan sejenisnya) atau Bapak PLURALISME NASIONAL, agar kami, yang diam, dapat dengan mudah menjelaskan kepada anak cucu kami. Pluralisme adalah virus yang sangat mampu menggerus ketauhidan kita dan anak cucu kita, na'udzubillahiminzalik, sementara Nabi SAW dan nabi pendahulunya dengan susah payah menegakkan nilai ketauhidan. Masihkan kita ingin AW jadi pahlawan Nasional??? Wassalamu'alaikum W.W. surya (0.0.0.0) — Senin, 04/01/2010 10:49 WIB tidak stuju..maaf saya sebagai orang awam melihat,semasa menjabat presiden saja dia dia tidak pantas menjabat Presiden,apalagi untuk dinobatkan menjadi pahlawan.apakah yg mengatakan berhak sudah mewakili lebih dari 50% bangsa Indonesia?? Aditya (0.0.0.0) — Senin, 04/01/2010 10:49 WIB pahlawan...? pahlawan apaan yah, guah kaga ngartidah klo dia dijadiin pahlawan rangsusah (0.0.0.0) — Senin, 04/01/2010 10:50 WIB Sudahlah, orang sudah meninggal, disunnahkan untuk bicarakan yang baik-baiknya saja. Pahlawan atau bukan, tidak terlalu penting bagi Gus Dur sekarang. Bagi Gus Dur, yang penting sekarang adalah apakah dia baik atau tidak dalam penilaian Allah SWT. harris (0.0.0.0) — Senin, 04/01/2010 10:51 WIB bagi sy gus dur bukan pahlawan, dia cenderung membela musuh2 Islam. merendahkan Islam, menghina keagungan Al Quran. amir (0.0.0.0) — Senin, 04/01/2010 10:51 WIB Memang negara kita ini agak aneh... Ketika seorang buruh atau pegawai dipecat,.. maka hak-haknya sebagai pekerja hilang total. Tapi kalau seorang presiden yang sudah dilengserkan / dipecat wakil rakyat justru mendapatkan hak-hak pensiun serta hak-hak layaknya seorang mantan pejabat tinggi, mulai dari pengawalan, fasilitas VIP rumah sakit dan lain-lain, yang jelas jelas menggunakan uang rakyat. Bagaimanapun juga, pemecatan adalah sebuah tindakan / sanksi hukum yg dikenakan pada seseorang akibat ybs merugikan perusahaan ataupun lembaganya. Layakkah orang yang sudah dipecat diangkat menjadi seorang pahlawan...???. Ini adalah fakta keblinger berjamaah yang sedang terjadi di negara kita....!!!. trie disan (0.0.0.0) — Senin, 04/01/2010 10:52 WIB Gusdur sudah meninggal, saat ini saya hanya ingin mengingat kebaikannya sajalah,... Dan mudah2an kesalahan2 nya yg dilakukan di dunia di ampunkan oleh sang Maha Pengampun,... Cukup lah gusdur ini yg muncul, mudah2an gak muncul Gusdur2 baru.. PENCARI KEBENARAN — SENIN, 04/01/2010 10:35 WIB satu satunya orang indonesia yang menerima medal of valor,,,,,, yang notabene kepunyaan israel laknatullah yang artinya bahwa si gus dur ini juga pendukung israel laknatullah.
DISINI TERLIHAT JELAS KOMENTATOR2 YANG BERSIFAT MEMECAH ISLAM,MUNGKIN BISA DINILAI GUSDUR ADALAH KIAI NU ,DAN SAYA TIDAK TAU ERAMUSLIM INI TERMASUK GOLONGAN APA,TETAPI SEBAGAI ORANG MUSLIM,APALAGI SUDAH MENGATAKAN BAHWA ORANG YANG SUDAH WAFAT DIUNGKIT2 KEJELEKANNYA DAN MUNGKIN ITU HANYA FITNAH BELAKA.,APAKAH YANG DI TULIS KE WALL ERAMUSLIM INI BENAR HUKUMNYA DALAM ISLAM..?..SAYA SANGAT MALU DAN KECEWA SAAT MEMBACA POSTINGAN YG OLEH ADMIN DILOLOSKAN,YANG KATA2NYA SALING SUMPAH SERAPAH,LEBIH KECEWANYA LAGI ,SAAT SAYA MEMPOSTING ,YANG INTINYA "MENDUKUNG GUSDUR MENJADI PAHLAWAN" TIDAK DIMUAT.!..INALILLAH...MOHON SIKAP DAN SIFAT ADMIN ERAMUSLIM DI KOREKSI ,KARENA ANDA TELAH MENYAKITI HATI SEBAGIAN UMAT MUSLIM DAN TERIMA KASIH. ASSALAMUALAIKUM WR WB.

Kamis, 03 Desember 2009

GusMus dalam puisinya berjudul SELAMAT TAHUN BARU

Kawan sudah tahun baru lagi
Belum juga tibakah saatnya kita menunduk memandang diri sendiri
Bercermin firman Tuhan,sebelum kita dihisabNya
Kawan siapakah kita ini sebenarnya?
Muslimkah,mukminin,muttaqin,
kholifah Alloh,umat Muhammadkah kita?
Khoirul ummatinkah kita?
Atau kita sama saja dengan makhluk lain atau bahkan lebih rendah lagi.
Hanya budak perut dan kelamin
Iman kita kepada Alloh dan yang ghaib Rasanya lebih tipis dari uang kertas ribuan Lebih pipih dari kain rok perempuan
Betapapun tersiksa ,kita khusyuk didepan masa
Dan tiba tiba buas dan binal disaat sendiri bersamaNya
Syahadat kita rasanya lebih buruk dari bunyi bedug,atau pernyataan setia pegawai rendahan saja.
Kosong tak berdaya.
Shalat kita rasanya lebih buruk dari senam ibu ibu
Lebih cepat dari pada menghirup kopi panas dan lebih ramai daripada lamunan 1000 anak pemuda.
Doa kita sesudahnya justru lebih serius Memohon enak hidup didunia dan bahagia disurga.
Puasa kita rasanya sekedar mengubah jadwal makan minum dan saat istiraht,tanpa menggeser acara buat syahwat,ketika datang rasa lapar atau haus,
Kita manggut manggut ..oh beginikah rasanya dan kita sudah merasa memikirkan saudara saudara kita yang melarat.
Zakat kita jauh lebih berat terasa dibanding tukang becak melepas penghasilanya untuk kupon undian yang sia sia,
Kalaupun terkeluarkan,harapanpun tanpa ukuran Upaya upaya Tuhan menggantinya lipat ganda.
Haji kita tak ubahnya tamasya menghibur diri,mencari pengalaman spiritual dan material,membuang uang kecil dan dosa besar
Lalu pulang membawa label suci Asli made in saudi "HAJI"
Kawan lalu bagaimana dan seberapa lama kita bersamaNya,
atau kita justru sibuk menjalankan tugas mengatur bumi seisinya,
mensiasati dunia khalifahnya,
Kawan tak terasa kita semakin pintar,mungkin kedudukan kita sebagai khalifah mempercepat proses kematangan kita paling tidak kita semakin pintar berdalih,
kita perkosa alam dan lingkungan demi ilmu pengetahuan,
kita berkelahi demi menegakkan kebenaran,mengacau dan menipu demi keselamatan,
memukul,mencaci demi pendidikan,
Berbuat semaunya demi kemerdekaan
Tidak berbuat apa apa demi ketentraman
Membiarkan kemungkaran demi kedamaian Pendek kata demi semua yang baik halallah sampai yang tidak baik.
Lalu bagaimana para cendekiawan,seniman,mubaligh dan kiai sebagai penyambung lidah nabi.
Jangan ganggu mereka
Para cendekiawan sedang memikirkan segalanya
Para seniman sedang merenungkan apa saja
Para mubaligh sedang sibuk berteriak kemana mana
Para kiai sibuk berfatwa dan berdoa
Para pemimpin sedang mengatur semuanya
Biarkan mereka diatas sana
menikmati dan meratapi nasib dan persoalan mereka sendiri

GusMus dalam puisinya berjudul
SELAMAT TAHUN BARU
SEMOGA KUMPULAN KUMPULAN ARTIKEL INI MENAMBAH KETAQWAAN KITA KEPADA ALLOH SWT
TOP-RATING

Sabtu, 17 Oktober 2009

Ketika Kiai Saling Nyantri

Ketika Kiai Saling Nyantri
Adalah dua orang Kiai di Tanah Jawa yang sangat terkenal kealimannya pada awal abad ke-20 ,
yaitu Kiai Cholil Bangkalan (wafat 1925) yang merupakan gurunya kiai setanah Jawa bahkan se Nusantara. Kiai Hasyim Asy'ari, Kiai Wahab Hasbullah adalah di antara para muridnya.
Selain itu ada Kiai Muhammad Dahlan Jampes Kediri, seorang waliyullah yang menjadi guru para Kiai sezamannya dan yang menurunkan seorang ulama besar yaitu Kiai Ihsan Jampes penulis beberapa kitab seperti Sirajut Thalibin dan Manahijul Imdad yang terkenal di seluruh dunia.
Sebagai seorang ulama, maka semakin tinggi ilmunya semakin tawadlu sikapnya, walaupun usianya sudah lanjut dan kealimannya diakui semua ulama, maka tidak ada halangan bagi Kiai Dahlan untuk nyantri pada Kiai Cholil di Bangkalan Madura.
Meski telah belajar ke berbagai kiai terkemuka di seluruh pesantren di tanah Jawa, tetapi rasanya kurang lengkap bagi Kiai Dahlan kalau tidak berguru kepada kiai Cholil dan ingin diakui sebagai murid dari waliyullah ini.
Dengan meninggalkan pesantren dan santrinya berangkatlah Kiai Dahlan ke Bangkalan untuk nyantri kepada Kiai Cholil. Di sana diterima sebagai santri biasa, sehingga sempat menghuni pesantren itu beberapa bulan.
Setelah beberapa bulan berlangsung Kiai Cholil berkata kepada Kiai Dahlan agar segera pulang, sebab semua ilmu yang dimiliki sudah habis sudah diajarkan semua. Sebagai ketaatan pada guru maka setelah memperoleh ijazah dari Kiai kharismatik tersebut maka pulanglah Kiai Dahlan ke Pesantrennya,
kembali mengajar para santri. Betapa kagetnya Kiai Dahlan selang beberapa bulan kemudian Kiai Cholil datang ke pesantren Jampes Kediri dengan niat untuk berguru menjadi santri Kiai Dahlan, sebab ada beberapa ilmu penting yang belum dikaji Kiai Cholil dan ilmu itu hanya dimiliki Kiai Dahlan.
Setelah terjadi perbincangan lama, maka diterimalah Kiai Cholil sebagai santri mengkaji beberapa disiplin keilmuan di bawah bimbingan Kiai Dahlan.
Hubungan keduanya menjadi berbalik yang semula kiai Cholil menjadi guru sekarang diperlakukan sebagai muridnya.
Sementara Kiai Dahlan menjadi gurunya dan bertindak sebagai guru. Setelah beberapa bulan belajar di pesantren itu, maka Kiai Dahlan memangggil Kiai Cholil dan mengatakan bahwa saat ini jumlah santri baru yang mendaftar semakin banyak, sehingga kamar pondok tidak lagi mencukupi, karena itu Kiai Cholil dipersilahkan agar segera pulang biar kamarnya bisa untuk menampung santri baru. Setelah memproleh ijazah dari Kiai Dahlan, maka pulanglah Kiai Cholil Bangkalan ke Pesantrennya di Bangkalan. Dalam tradisi pesantren mencari ilmu memang tidak ada batasnya, meski telah lanjut usia, meski telah berada di puncak ketenaran.
Bagi para ulama ilmu bukanlah popularitas, tetapi sarana menuju ketakwaan. Ilmu yang tidak menambah ketakwaan hanyalah kehampaan, ilmu yang mendekatkan kepada Allah adalah ilmu yang benar- benar manfaat, migunani, karena itu akan terus dicari sepanjang hayat. (Abdul Mun'im DZ - Diceritakan Gus Irfan Masruhin, keluarga Kiai Ihsan Dahlan Jampes Kediri)
www.nu.or.id
SEMOGA KUMPULAN KUMPULAN ARTIKEL INI MENAMBAH KETAQWAAN KITA KEPADA ALLOH SWT
TOP-RATING

Qory Sandioriva, Putri Indonesia, dan Kontroversi Jilbab Yang Dilepas

Qory Sandioriva, Putri Indonesia, dan Kontroversi Jilbab Yang Dilepas

Inilah sebagian hal yang senantiasa terjadi di Indonesia kita tercinta ini sebagai negara Muslim terbesar di dunia.
Bahwa sebagian (besar) dari kita mungkin tak pernah menganggap bahwa perintah agama bisa diabaikan untuk kepentingan dunia yang tertentu.
Bahkan sangat jauh dari Islam.
Inilah sebuah potret jelas dari generasi muda kita.
Pemilihan Putri Indonesia 2009 sudah selesai. Dan Qory Sandioriva terpilih menjadi Putri Indonesia tahun ini.
Siapa Qory Sandioriva? Qory, 18 tahun, berasal dari Nanggroe Aceh Darussalam.
Sejak pertama kali diadakan pada tahun 2003, pada ajang ini, peserta dari NAD selalu mengenakan jilbab. Nah, kali ini, Qory tidak. Apa yang salah?
Mungkin tidak ada, karena seperti kita ketahui bahwa ajang seperti ini sudah sejak awal diadakan memang tidak dekat dengan nilai Islam.
Namun, yang mengherankan dari Qory Sandioriva adalah, ia menanggalkan jilbabnya untuk acara ini.
"Buat saya, rambut adalah mahkota keindahan wanita dan saya bangga dengan memperlihatkan keindahan tersebut. Tidak apa-apa kalau saya ingin memperlihatkannya. Saya melepas jilbab atas izin dari Pemda Aceh. Semoga keputusan saya bisa diterima."
begitu ujarnya di tabloid Wanita Indonesia Edisi 19-25 Oktober 2009. Pernyataan Qory itu ternyata membuat pemda yang bersangkutan meradang.
"Dia itu salah minta izin. Minta izin itu kepada Tuhan, kenapa tidak memakai jilbab, bukan kepada Pemda, karena keislaman itu bukan milik siapa-siapa, bukan milik Pemda, tapi milik Tuhan."
repet H. Abuh Mustafa Puteh, Ketua MUI Aceh Utara, masih di tabloid yang sama. Ketika hal ini bergulir semakin runcing dan panas dan memicu kontroversi, Qory buru-buru meralat bahwa mahasiswa Universitas Indonesia ini sehari-hari memang tidak mengenakan jilbab.
Sekarang, apakah ada beda dan artinya, ajang Putri Indonesia ini bagi masyarakat Aceh yang diklaim sebagai Serambi Mekkah? (sa)

SEMOGA KUMPULAN KUMPULAN ARTIKEL INI MENAMBAH KETAQWAAN KITA KEPADA ALLOH SWT
TOP-RATING

Siapakah Akwat Sejati

Siapakah Akwat Sejati???
Suatu hari aisyah kecil bertanya pada ayahnya,
"Abi ceritakan padaku tentang Akhwat sejati?".
Sang ayah pun menoleh sambil kemudian tersenyum: Anakku... Seorang akhwat sejati bukanlah dilihat dari kecantikan paras wajahnya, tetapi dilihat dari kecantikan hati yang ada di baliknya.
Akhwat sejati bukan dilihat dari bentuk tubuhnya yang memesona, tetapi dilihat dari sejauh mana ia menutupi bentuk tubuhnya.
Akhwat sejati bukan dilihat dari begitu banyaknya kebaikan yang ia berikan tetapi dari keikhlasan ia memberikan kebaikan itu.
Akhwat sejati bukan dilihat dari seberapa indah lantunan suaranya, tetapi dilihat dari apa yang sering mulutnya bicarakan.
Akhwat sejati bukan dilihat dari keahliannya berbahasa, tetapi dilihat dari bagaimana caranya ia berbicara. Sang ayah diam sejenak sembari melihat ke arah putrinya. "Lantas apa lagi Abi?", sahut putrinya.
Ketahuilah putriku...
Akhwat sejati bukan dilihat dari keberaniannya dalam berpakaian tetapi dilihat dari sejauh mana ia berani mempertahankan kehormatannya.
Akhwat sejati bukan dilihat dari kekhawatirannya digoda orang di jalan tetapi dilihat dari Kekhawatiran dirinyalah yang mengundang orang jadi tergoda.
Akhwat sejati bukanlah dilihat dari seberapa banyak dan besarnya ujian yang ia jalani tetapi dilihat dari sejauhmana ia menghadapi ujian itu dengan penuh rasa syukur. Dan ingatlah...
Akhwat sejati bukan dilihat dari sifat supelnya dalam bergaul, tetapi dilihat dari sejauhmana ia bisa menjaga kehormatan dirinya dalam bergaul. Setelah itu sang anak kembali bertanya, "Siapakah yang dapat menjadi kriteria seperti itu, Abi?" Sang ayah memberikannya sebuah buku dan berkata,"Pelajarilah mereka!" Sang anak pun mengambil buku itu dan terlihatlah sebuah tulisan "Istri Rosulullah" ...................................................... ................................ Akhwat sejati tidak dilihat dari jilbabnya yang anggun, tetapi dilihat dari kedewasaannya dalam bersikap.
Akhwat sejati tidak dilihat dari retorikanya ketika aksi,tetapi dilihat dari kebijaksanaannya dalam mengambil keputusan.
Akhwat sejati tidak dilihat dari banyaknya ia berorganisasi,tetapi sebesar apa tanggungjawabnya dalam menjalankan amanah.
Akhwat sejati tidak dilihat dari kehadirannya dalam syuro', tetapi dilihat dari kontribusinya dalam mencari solusi dari suatu permasalahan.
Akhwat sejati tidak dilihat dari tasnya yang selalu membawa Al - Qur'an,tetapi dilihat dari hafalan dan pemahamannya akan kandungan Al - Qur'an tersebut. Akhwat sejati tidak dilihat dari aktivitasnya yang seabrek,tetapi bagaimana ia mampu mengoptimalisasi waktu dengan baik. Akhwat sejati tidak dilihat dari IP-nya yang cumlaude, tetapi bagaimana ia mengajarkan ilmunya pada umat.
Akhwat sejati tidak dilihat dari tundukan matanya ketika interaksi, tetapi bagaimana ia mampu membentengi hati. Akhwat sejati tidak dilihat dari partisipasinya dalam menjalankan kegiatan, tetapi dilihat dari keikhlasannya dalam bekerja. Akhwat sejati tidak dilihat dari sholatnya yang lama, tetapi dilihat dari kedekatannya pada Robb di luar aktivitas sholatnya. Akhwat sejati tidak dilihat kasih sayangnya pada orang tua dan teman - teman, tetapi dilihat dari besarnya kekuatan cinta pada Ar - Rahman Ar - Rahiim.
Sumber http://cybermq.com SEMOGA KUMPULAN KUMPULAN ARTIKEL INI MENAMBAH KETAQWAAN KITA KEPADA ALLOH SWT
TOP-RATING

Pemikiran remaja muslim sekarang



Pemikiran remaja muslim sekarang


Memang benar apa yang tlah disampaikan oleh nabi Muhammad,
bahwasanya di akhir zaman para pemuda sudah banyak sekali yg tak mempedulikan agamanya jikalau ada seorang yg berpendapat baik mereka pasti mengolok-oloknya,
inilah tantangan yg mesti kita hadapi tuk menegakkan kalimah syahadah,
bukan dg peperangan,
namun dg peningkatan intelektual mutu pendidikan agama di sekitar kita.
SEMOGA KUMPULAN KUMPULAN ARTIKEL INI MENAMBAH KETAQWAAN KITA KEPADA ALLOH SWT
TOP-RATING

Seandainya Matius Swift dan Ross McKnight Muslim?



Seandainya Matius Swift dan Ross McKnight Muslim?


Seandainya Matius Swift dan Ross McKnight Muslim?
Ini mungkin pembebasan tercepat yang pernah dalam sebuah pengadilan untuk 'teroris'.
Tuduhan terhadap dua remaja di Manchester Crown Court dibatalkan oleh juri dalam waktu kurang dari satu jam.
Sang pengacara, Roderick Carus, berpendapat bahwa kasus ini lebih berkaitan dengan "kesembronoan anak muda."
Matius Swift (18 ) dan Ross McKnight (16), dua orang yang telah lama bersahabat, bebas dari tuduhan konspirasi pembunuhan dan persekongkolan peledakan.
Rencana mereka meledakkan sebuah pusat perbelanjaan hanya dianggap sebagai fantasi anak sekolah belaka.
Seluruh juri yang terdiri dari tujuh perempuan dan lima laki-laki bahkan dilaporkan menunggu di luar pengadilan untuk menyappa para terdakwa saat mereka pergi.
Juga tidak ada pembicaraan tentang pengadilan ulang seperti yang terjadi dalam kasus-kasus teroris lainnya.
Kejaksaan percaya itu cukup bukti untuk membenarkan keyakinan yang ada.
Asisten Kepala Polisi, Terry Sweeney, yang bertanggung jawab atas peradilan pidana di Greater Manchester Police, membela keputusan itu.
"Ini adalah hak juri untuk memutuskan apakah ada cukup bukti ataukah tidak," katanya.
"Kita di negara ini sudah sangat khawatir tentang keamanan dan kita sendiri memang demikian, jika tidak IRA, itu ekstremis Muslim dan sebagainya.
Kita tidak boleh mengutuk anak muda kita karena mereka memiliki fantasi."
Banyak Muslim telah mengajukan pertanyaan, bagaimana kalau anak-anak muda yang Muslim?
Mereka sangat mungkin akan ditangkap, dituntut dan dihukum di bawah undang- undang terorisme. Nah, bagaimana jika Matius Swift dan Ross McKnight adalah Muslim?

Adakah sama pengadilannya?

Terjadinya diskriminatif hukum antara muslim dan non muslim di luar negri.
Eramuslim.com

SEMOGA KUMPULAN KUMPULAN ARTIKEL INI MENAMBAH KETAQWAAN KITA KEPADA ALLOH SWT
TOP-RATING